Selasa, 16 Maret 2010

Adat Ngalemang dan Sadekah Bidusun

Perayaan ngalemang merupakan salah satu adat yang masih dilakukan di Desa Petanang. Adat ini merupakan bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan nikmat yang diberikan selama ini. Setelah perayaan ngalemang diadakan, beberapa minggu kedepannya masyarakat desa mengadakan perayaan sedekah desa yang dalam bahasa belidenya disebut Sadekah Bidusun. Di desa tersebut semua masyarakat merayakannya, sama seperti halnya merayakan hari raya keagaman seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Menariknya adalah perayaan ini bahkan lebih besar dan lebih meriah dibanding dua hari raya tersebut. Hal ini karena selain masyarakat yang merayakannya juga mengundang warga desa-desa tetangga dan sanak saudara serta kerabat handai taulan. Hampir setiap keluarga di dalam desa mengundang keluarganya yang berada di desa tetangga bahkan keluarga jauh yang telah lama tidak berjumpa.

Perayaan ini sangat berarti bagi desa yang merayakannya karena selain perayaannya sendiri, juga sebagai ajang silaturahmi untuk seluruh keluarga dari tiap-tiap warga desa baik di dalam maupun dari luar desa. Semoga perayaan seperti ini akan terus diadakan walaupun tidak dengan jadwal yang tetap, sehingga komunikasi dan tali silaturahmi akan terus terjalin.

Secara Geografis Petanang Minim Bencana



Secara geografis, dilihat dari satelit Desa Petanang berada di tengah-tengah Sumatera Bagian selatan. Ketinggian tempat sangat baik, tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi serta selama ini masih terbebas dari bencana alam seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, gempa bumi, tsunami dan angin. Semoga rahmat dan nikmat ini memberikan kesadaran kepada seluruh masyarakatnya untuk selalu mensyukurinya.

Jenis-Jenis Klon Bibit Karet

Berdasarkan hasil rumusan Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet tanggal 22-23 Nopember 2005 yang diadakan oleh Pusat Penelitian Karet, klon-klon karet yang direkomendasikan untuk periode 2006-2010 adalah sebagai berikut:

Klon Anjuran Komersial
Klon penghasil lateks
BPM 24, BPM107, BPM 109, IRR 104,PB 217 dan PB 260
Klon penghasil lateks-kayu
BPM 1, PB 330, PB 340, RRIC 100, AVROS 2037, IRR 5, IRR 32, IRR 39, 1RR 42, 1RR 112, 1RR 118

Klon penghasil kayu
IRR 70, IRR 71, IRR 72, IRR 78

Klon Harapan
IRR 24, IRR 33, IRR 41, IRR 54 , IRR 64, IRR 105, IRR 107, IRR 111, IRR 119, IRR 141, IRR 208, IRR 211, IRR220




sumber: http://bibitkaretsumsel.blogspot.com

Senin, 15 Maret 2010

Perkebunan Karet

Karet cukup baik dikembangankan di daerah lahan kering beriklim basah. Tanaman karet memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan komoditas lainnya, yaitu: (1) dapat tumbuh pada berbagai kondisi dan jenis lahan, serta masih mampu dipanen hasilnya meskipun pada tanah yang tidak subur, (2) mampu membentuk ekologi hutan, yang pada umumnya terdapat pada daerah lahan kering beriklim basah, sehingga karet cukup baik untuk menanggulangi lahan kritis, (3) dapat memberikan pendapatan harian bagi petani yang mengusahakannya, dan (4) memiliki prospek harga yang cukup baik, karena kebutuhan karet dunia semakin meningkat setelah China membuka pasar baru bagi karet Indonesia.

Inovasi teknologi tanaman pangan sebagai tanaman sela pada masa tanaman karet belum menghasilkan (TBM) dapat diterapkan. Pola tanam tanaman pangan disesuaikan dengan kondisi iklim atau curah hujan, yaitu padi + jagung – kedelai atau kacang tanah – kacang tunggak atau kacang uci. Tanaman pangan ditanam berjarak 1 m dari barisan karet, sedangkan tanaman karet ditanam dengan jarak 6 m x 3 m.

Manfaat inovasi ini adalah: (1) bagi perkebunan rakyat, penerapan pola tanaman sela ini akan meningkatkan intensitas
pemeliharaan kebun, (2) tanaman sela ditanam pada lahan gawangan sepanjang tahun, sehingga dapat pula berfungsi sebagai tanam penutup tanah untuk mengendalikan erosi dan pertumbuhan gulma, (3) memberikan pendapatan petani pada masa TBM, dan (4) memperbaiki struktur tanah.

Untuk mengoptimalkan pendapatan usaha perkebunan karet, telah ditemukan beberapa klon karet yang unggul dalam menghasilkan lateks dan kayu.

Klon IRR 5
Potensi keunggulan :

Pertumbuhan cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu.

Rata-rata produksi 1,8 ton/ha/tahun.

Lilit batang 51,7 cm pada umur 5 tahun.

Kadar karet kering (KKK) 34,5%.

Lateks sangat sesuai diolah menjadi SIR 3 WF, SIR 5 dan SIR 10.

Resisten terhadap gangguan penyakit gugur daun Colletotrichum dan Corynespora.

Pada daerah beriklim basah, klon IRR 5 digolongkan moderat terhadap gangguan penyakit cabang (jamur upas) dan mouldirot.



Klon IRR 42
Potensi keunggulan:
* Pertumbuhan cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu.
* Rata-rata produksi 5,68 kg/pohon/tahun.
* Lilit batang 51,4 cm pada umur 5 tahun.
* Resisten terhadap penyakit gugur daun Colletotrichum, Corynespora dan Oidium.
* Kadar karet kering (KKK) 36,5%.
* Lateks dapat diproses menjadi SIR-5.


Klon IRR 118

Potensi keunggulan:

Pertumbuhannya cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu.
Rata-rata produksi 2,1 ton/ha/tahun.
Lilit batang 48,9 cm pada umur 5 tahun.
Lateks dapat digunakan untuk produksi SIR 3 CV dan produk RSS, serta SIR 3L, SIR 5 dan SIR 10/20.
Cukup tahan terhadap penyakit Corynespora dan Colletotrichum.


Karet Busa Alam
Karet busa sintetis umumnya dibuat dari karet EVA/poliuretan karena ringan dan murah. Konsumsi busa sintetis di dalam negeri setiap tahun berkisar 19 juta lembar (Rp47 miliar), busa plastik 722.000 m2 (Rp665 juta), dan busa jok mobil 4.500 unit (Rp186 juta).


Proses produksi busa sintetis berisiko tinggi karena bahan bakunya (isosianat) beracun dan bersifat karsinogenik. Kondisi ini menyebabkan permintaan terhadap busa alam meningkat.

Busa alam lebih unggul dibanding busa sintetis dalam hal kenyamanan dan umur pakai. Untuk memberikan nilai kepegasan yang sama, busa alam hanya memerlukan ketebalan sepertiga dari busa sintetis.


Kelembagaan Industri Barang Jadi Karet

Berbagai produk karet keperluan umum telah mampu dihasilkan oleh industri berskala UKM atau perajin di perkotaan. Peralatan yang digunakan relatif sederhana sehingga produk yang dihasilkan umumnya bermutu kurang baik. Namun demikian pangsa pasarnya cukup besar yakni kalangan menengah ke bawah.

Dalam operasionalnya, perajin didukung oleh pihak penyedia kompon dan cetakan. Produksi biasanya berdasarkan pesanan dan produk dipasarkan oleh pihak lain (mediator atau pedagang antara). Barang jadi karet yang dihasilkan oleh UKM antara lain adalah sol sepatu, seal/gasket, onderdil mobil/ motor, serta asesori furnitur/ rumah tangga.

Situs Desa Petanang Launching

Alhamdulillah Blog Desa Petanang selesai dibuat...
Semoga ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat desa petanang, baik yang berada di desa tersebut juga bagi mereka yang tinggal dan merantau di luar desa.